Menurut Maurice Winternitz (dalam bukunya A History of Indian Literature, Volume I), kitab-kitab Veda terdiri dari tiga pengelompokkan dan masing-masing kelompok itu terdiri dari sejumlah besar atau kecil mantra-mantra yang diterima oleh para Rsi baik secara individual maupun secara bersama-sama dalam kelompok Gotra. Sebagian mantra-mantra itu dapat diselamatkan dan sebagian lagi hilang dalam perjalanan waktu. Pengelompokkan ini adalah :
- Samhita, yakni himpunan mantra-mantra Veda yang mengandung Upasana (doa kebaktian, pemujaan, ucapan-ucapan syukur, petunjuk upacara korban), ajaran filsafat dan lain-lain.
- Brahmana, yakni uraian yang panjang tentang ketuhanan/teologi teristimewa observasi tentang jalannya upacara korban atau mistis dari upacara korban yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun upacara-upacara besar lainnya.
- Aranyaka dan Upanisad. Yang pertama berarti buku hutan dan yang kedua artinya ajaran yang bersifat rahasia, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kitab-kitab ini.
Di dalam kitab-kitab Aranyaka dan Upanisad terkandung ajaran tentang meditasi atau kehidupan menjadi pertapa di hutan, juga ajaran Yoga untuk menghubungkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa, tentang dunia dan kehidupan umat manusia. Dalam kitab-kitab Upanisad terkandung ajaran filsafat Hindu yang sangat mendalam. Kiranya cukup banyak mantra-mantra dari institusi-institusi para pandita dalam sistem perguruanParampara. Berbagai resensi yang diperoleh dari institusi-institusi yang disebut ”Sakha” atau cabang itu kadang-kadang sama atau berbeda-beda menunjukkan minat atau perhatian dan usaha untuk mendalamiVeda sudah bertradisi sejak ribuan tahun yang lalu. Ada empat jenis Samhita yang masing-masing menunjukkan perbedaan tajam yang sampai kepada kita dalam satu atau lebih resensi, yakni :
- Rg Veda Samhita, yakni himpunan rc atau rk. Rg Veda artinya pengetahuan suci yang berhubungan dengan Veda akan menjadi Rg Veda (tidak Rkveda) sesuai hukum bahasa Sansekerta.
- Yajurveda Samhita, yakni himpunan mantra Yajus, pengetahuan suci tentang upacara korban (yajus bentuk jamaknya yajumsi) dan terdapat dua himpunan (resensi) yang sangat berbeda yaitu :
(1) Krisna Yajurveda Samhita (Yajurveda hitam) yang tersedia dalam berbagai resensi dan Taittiriya Samhita dan Maitraya ni Samhita merupakan resensi yang sangat penting.
(2) Suklayajurveda Samhita (Yajurveda Putih) yang tersedia adalah Vajasanevi Samhita.
- Samaveda Samhita, yakni himpunan matra Saman, pengetahuan suci tentang irama (melodi) menembangkan mantra-mantra Veda atau menembangkan mantra-mantra Veda.
- Atharvaveda Samhita, yakni himpunan dari Atharvan, pengetahuan suci yang memberikan manfaat berhubungan dengan kehidupan di dunia ini.
Berdasarkan 4 jenis Samhita di atas, umat Hindu membedakan 4 jenis Veda (Caturveda), yakni Rg Veda, Yajurveda, Samaveda dan Atharvaveda dan masing-masing himpunan Veda (Samhita) ini mempunyai kitab-kitab Brahmana, Aranyaka dan Upanisad. Misalnya Aitareya Brahmana merupakan kitab Brahmana dari Sukla Yajurveda dan Chandogya Upanisad merupakan Upanisad dari Samaveda dan seterusnya. Berdasarkan dari isi kitab Veda Samhita, ada pendapat yang menyatakan bahwa sesungguhnya hanya dikenal 2 jenis Veda, yakni Rg Veda dan Atharvaveda, sebab dan Samaveda mengambil mantra-mantra dari kitab Rg Veda. Demikian pula dalam hubungannya dengan isi kitab Veda, secara umum dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu yang menyangkut Karmakanda (menekankan pentingnya upacara) dan Jnanakanda (yang menekankan pada ajaran filsafat kerohanian/Tattva).
Berdasarkan tradisi kuno yang ada dapatlah dijelaskan lebih detail tentang pembagian kitab-kitab Vedadengan kitab-kitab pendukung yang terkait dengan kitab wahyu yang kita kenal dengan Sruti itu. Umat Hinduyakin, selain Catur Veda (Rg Veda, Yajurveda, Samaveda dan Atharvaveda), kitab-kitab Brahmana, Aranyaka dan Upanisad adalah juga kitab-kitab Sruti adalah mantra, sedang di luar kitab-kitab Sruti, syair itu pada umumnya disebut sloka.
Lebih jauh tentang pembagian kitab-kitab Veda, berikut kami uraikan kitab-kitab itu yang masih dapat kita warisi :
- a. Rg Veda
(1) Sakha : Skala Samhita
(2) Brahmana : Kausitaki, Aitareya.
(3) Aranyaka : Kausitaki, Aitareya.
(4) Upanisad : Kausitaki, Upanisad.
(5) Kalpa : (a) Srautasutra : Samkhayana, Asvalayana
(b) Grhyasutra : Samkhayana, Asvalayana,
Sambavya
(c) Dharmasutra : Vasistha
(6) Pratisakhya Rkpratiskhya
(7) Anukramani, Arsanukramani, Chandonukramani, Devatanukraman, Anuvakanukramani, Suktanukramani, Rgvidhan, Brhaddevata, Rksarvanukramani, Madhaviyanukramani.
- b. Yajurveda
Sukla Yajurveda
(1) Sakla : Vajasaneyi (Madhyandina), Kanva.
(2) Brahmana : Satapatha.
(3) Aranyaka : Brhadaranyaka, Jaiminiyopanisad (Talavakara)
(4) Upansiad : Brahadaranyaka, Isavasya (Isa Upanisad).
(5) Kalpa : (a) Srautasutra : Katyayana
(b) Grhyastura : Parasara
(6) Pratisakhya : Suklayajuh Pratisakhya
(7) Anukramani : Suklayajuhanukramani, nigamaparisista,
Yajurvidhana.
Krsna Yajurveda
(1) Sakha : Taittiriya, Maitrayani, Katha
(2) Brahmana : Taittiriya
(3) Aranyaka : Taittiriya, Maitrayani
(4) Upanisad : Taittiriya, Maitrayani, Katha, Svetasvatara
(5) Kalpa : (a) Srautasutra : Baudhyana, Apastamba, Baikhanasa
Bharadvaja Manava, Hiranyakesi.
(b) Grhyasutra : Baudhayana, Apastamba, Baikhanasa,
Bharadvaja, Manava, Hiranyakesi.
(c) Dharmasutra: Baudahayana, Apastamba.
(6) Pratisakhya : Taittriya Pratisakhya.
(7) Anukramani : Yajus Sarvanukramani, Kandanukramani.
- c. Samaveda
(1) Sakha : Kauthumi, Jaiminiya, Ranayaniya.
(2) Brahmana : Tandya (Pancavimsa, Sadvimsa, Adbhuta, Mantra,
Chandogya), Arseya, Vamsa, samhitopanisad,
Jaiminiyopanisad, Talavakara, Samavidhana.
(3) Aranyaka : Jaiminiyopanisad atau Talavakara.
(4) Upanisad : Chandogya, Kena.
(5) Kalpa : (a) Srautasutra : Masaka, Latyayana, Drahyana.
(b) Grhyasutra : Gohbila, Khadira.
(c) Dharmasutra : Gautama
(6) Pratisakhya : Samapratisakhya.
(7) Anukramani : Samavidhana
- d. Atharvaveda
(1) Sakha : Saunaka
(2) Brahmana : Gopatha
(3) Upanisad : Prasna, Manduka, Mandukya.
(4) Kalpa : (a) Srautasutra : Vaitana
(b) Grhyasutra : Kausika
(5) Pratisakhya : Atharva Pratisakhya
(6) Anukramani : Brhatsarvanukramani, Atharvavidhana
Demikian antara lain pembagian kitab-kitab Veda, khususnya kitab-kitab Sruti dengan Kalpa (Vedanga), Pratisakhya dan Anukramaninya yang dapat kita jumpai, kini marilah kita bahas sepintas isi yang terkandung dalam kitab Veda.
Bila kita mempelajari secara keseluruhan mantra-mantra Veda (Catur Veda), termasuk pula kitab-kitab Brahmana, Aranyaka dan Upanisad, maka pada garis besarnya ajaran Veda dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok isi, yang masing-masing dapat dikembangkan lagi sebagai pengetahuan yang berdiri sendiri, sebagai berikut :
- Kelompok yang membahas aspek vijnana, yaitu kelompok mantra yang membahas bermacam aspek pengetahuan, baik pengetahuan alam sebagai ciptaanNya, termasuk pula teologi, kosmologi dan lain-lain yang bersifat metaphisik. Kata Vijanana berarti kebijaksanaan tertinggi (realization of knowledge). Intinya mungkin sangat singkat atau pendek, kadangkala sangat sulit untuk memahami apa yang terkandung di balik mantra atau ungkapan melalui mantra-mantra itu. Demikian pula penggunaannya terlebih lagi digunakan dalam rangkaian doa atau stava, sehingga hal itu kadang-kadang kita anggap hal yang biasa dan buka merupakan pengetahuan yang disebut Vijnana. Ini akan bertambah jelas setelah kita membaca Yajurveda, bahwa Veda berisikan berbagai pengetahuan yang diperlukan oleh manusia guna meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan. Yang paling menonjol dalam aspek Vijana ini adalah aspek yang memberi keterangan dasar pandangan filsafat dan methapisika berdasarkan Veda.
- Kelompok yang membahas aspek Karma, yaitu kelompok mantra mengenai berbagai aspek atau jenis Karma atau Yajna sebagai dasar atau cara dalam mencapai tujuan hidup manusia. Pembahasan secara mendalam mengenai hal ini kemudian dikembangkan di dalam kitab-kitab Kalpasutra sebagai pengembangan lebih jauh kitab-kitab Brahmana.
- Kelompok yang membahas Upasana, yaitu kelompok mantra yang membahas segala aspek yang ada kaitannya dengan petunjuk dan cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Kata Upasana berarti usaha mendekatkan diri dengan sthana Sang Hyang Widhi. Kelompok mantra ini menjadi dasar berkembangnya sistem atau ajaran Yoga.
- Kelompok yang membahas aspek Jnana, yaitu kelompok mantra yang membahas segala aspek pengetahuan secara umum dan sebagai ilmu murni. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan bahwa kita tidak mendapatkan gambaran secara lengkap bagaimana ilmu itu, kecuali hukum-hukum tertentu yang kemudian kalau kita kembangkan akan menjadi ilmu yang berdiri sendiri, sebagai contoh Vaidikaganitam (matematika Veda), Ayurveda dan sebagainya. Ayurveda ini sudah sejak lama dikembangkan dalam perguruan modern (Ayurvedic college) sebagai bidang yang berdiri sendiri, berdampingan dengan sistem pengobatan modern. Ini berarti di dalam Veda terdapat pengetahuan atau ilmu murni yang bisa dikembangkan lagi.
Sebagai telah disebutkan, sebenarnya pengelompokkan ke dalam 4 kelompok atau topik di atas, dapat pula disederhanakan menjadi 2 aspek, yaitu ajaran yang mengandung aspek Karmakanda, yakni yang menyangkut ajaran karma, Yajna dan Upasana, dapat dijumpai dalam kitab-kitab Samhita, Brahamana dan Aranyaka, sedang aspek lainnya adalah Jnanakanda, yang dapat kita jumpai dalam Samhita, Aranyaka dan Upanisad.
Selanjutnya tentang isi Veda dapat kita menganalisa dengan menggunakan dasar-dasar pendekatan sesuai kitab Bhagavadgita, yakni mengelompokkan isi Veda dalam 5 topik, sebagai berikut :
- Yang mengandung ajaran Bhakti atau Bhaktiyoga.
- Yang mengandung ajaran Karma atau Karmayoga.
- Yang mengandung ajaran Jnana atau Jnanayoga.
- Yang mengandung ajaran Rajayoga dan
- Yang mengandung ajaran Vibhutiyoga atau ajaran yang bersifat mistis.
Mengingat mantra-mantra Veda sukar dipahami dan mungkin kurang menarik minat bagi umat yang awam dibidang kerohanian, para Rsi menyusun kitab-kitab sastra sebagai alat bantu memahami ajaran tersebut. Tentang hal ini, Maharsi yang juga Adikavi Valmiki menyatakan dalam karya agung beliau Ramayana, bahwa disusunnya mahaviracarita ini sebagai sarana untuk lebih memudahkan umat memahami kitab suvi Veda. Demikian pula MahaRsi Vyasa atau Krsnadvaipayana yang juga berabhiseka Vedavyasa menegaskan untuk memahami Veda perlu dijelaskan melalui Itihasa dan Purana.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar