Nyanyian dari mantra adalah aspek intrinsik dari agama-agama kuno seperti Hindu dan Budha. Mantra dapat menjadi suku kata suara tunggal, kata atau kelompok kata-kata, yang, ketika berulang, berangkat getaran dengan efek positif pada fungsi seseorang fisik dan psikologis. Mantra dalam bahasa Sansekerta menggabungkan dua suku kata, "manusia" ("pikiran") dan "tra" ("alat"); pada dasarnya, itu adalah instrumen yang menyesuaikan diri pikiran untuk getaran kosmos.
Mantra dapat ditulis, atau diam-diam meneriakkan berulang - metode apapun yang dipilih, mereka membawa manfaat luar biasa untuk tubuh dan pikiran. Orang dahulu percaya bahwa nyanyian merangsang pusat-pusat energi halus yang dikenal sebagai chakra berbaring sepanjang tulang belakang. Sekarang ada cukup bukti ilmiah untuk membuktikan bahwa nyanyian mantra selama meditasi tidak mengurangi tingkat stres, bahkan ketika individu tidak menyadari makna dari mantra.
AUM adalah Mantra Pranava, sumber dari semua mantra. Setiap mantra dan doa biasanya dimulai dan diakhiri dengan AUM. Mengucapkan mantra Gayatri semua-kuat selaras setiap aspek kehidupan, mempertajam kecerdasan, ketidaktahuan menghalau dan mendorong pertumbuhan rohani. Dalam Bhagavad Gita, Sri Krishna, sementara menunjukkan tak terbatas-Nya, diri kosmik kepada Arjuna mengatakan, "Di antara mantra, Akulah Gayatri".
Menurut beberapa, setiap individu memiliki Biija tertentu ("benih") mantra, yang terdiri dari tiga bagian - AUM, sebuah kata bersuku satu berasal dari horoskop seseorang, dan kata namah, semacam syukur dengan kekuatan mantra. Astrolog Hindu mengatakan bahwa seseorang mungkin memiliki hingga tujuh mantra Biija untuk tujuan yang bervariasi seperti kesehatan harmonisasi dan hubungan, memperoleh kekayaan dan kemajuan rohani. Nyanyian ini menyesuaikan diri mantra satu untuk getaran yang sesuai dalam kosmos. Yang penting, mantra sebaiknya diucapkan dengan iman lengkap untuk menyadari kekuatan mereka dalam kehidupan seseorang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar